Selasa, 19 Juni 2012

Sejarah bahasa jawa.

    Aksara Jawa yang berjumlah 20 huruf itu tidak lahir begitu saja. Aksara yang berjumlah 20 huruf ini lahir dari kisah Ajisaka. Seorang tokoh yang berhasil menaklukan kekejaman Dewata Cengkar. Dikisahkan bawa Ajisaka sedang mengembara bersama ke-2 abdi setianya yang bernama Dora dan Sembada.
Dalam perjalanan sampailah mereka di pulau Majethi. Setelah beberapa saat di pulau itu, Ajisaka melanjutkan perjalananya bersama Sembada, sedangkan Dora disuruh menjaga Pusaka Ajisaka di pulau
tersebut dan diberi amanat agar jangan memberikan Pusaka itu kepada orang lain kecuali Ajisaka sendiri yang mengambilnya. Singkat cerita Ajisaka mengalahkan Dewata Cengkar dan berkuasa di Medang Kamulan. Setelah jadi Raja ia menyuruh Sembada untuk mengambil Pusakanya sekalian mengajak Dora ke kerajaanya. Sampailah Sembada di pulau Majethi dan meminta Pusaka itu tapi Dora tidak mau memberikan
Pusaka tersebut, Dora masih ingat pesan Majikanya bahwa Pusaka itu tidak boleh diberikan kepada orang lain selain Ajisaka. Karena sama- sama mengemban amanat dari Majikanya, mereka bertarung dan ke-2nya mati. Setelah lama menunggu tapi tak juga datang kedua abdinya, Ajisaka mengutus orang untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di pulau Mejeti. Utusanyapun akhirnya tau dan melaporkan bahwa ke-2 abdi setianya tersebut telah tiada. Setelah laporan itu Ajisaka baru ingat akan pesanya kepada Dora dulu. Akhirya untuk mengenang atau memberi panghormatan kepada ke-2 abdinya itu dibuat lah Aksara Jawa. Ha Na Ca Ra Ka yang artinya Ada Utusan Da Ta Sa Wa La yang artinya Saling Berselisih Pa Dha Ja Ya Nya yang artinya Sama-sama Kuat/ Sakti Ma Ga Ba Tha Nga yang artinya Jadi bathang/ Mati Yap begitulah kisah yang menggambarkan kesetiaan seorang abdi kepada majikanya dan mudah-mudahan memberikan tuntunan moral kepada kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar